Sudah lebih dari 70 persen jemaah haji Indonesia berada di Makkah, Arab Saudi. Sambil menunggu puncak haji yang akan dimulai pada 8 Zulhijah (kemungkinan 8 Juli), jemaah haji mengisi waktu dengan rutin beribadah ke Masjidil Haram.
Waktu paling ramai dipilih jemaah Indonesia adalah sejak dini hari untuk mengejar waktu Subuh. Mereka ramai-ramai menaiki bus selawat–bus antar jemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram.
“Sudah sering ke Masjidil Haram. Berangkat pukul 03.00 WAS berangkat, pulang habis subuh,” ucap jemaah asal Semarang, Zauhari.

Waktu Subuh di Arab Saudi saat ini adalah 04.12 atau 08.12 WIB. Tak hanya salat subuh, sebagian jemaah juga ke Masjidil Haram ada yang berumrah.
Waktu subuh dipilih karena cuacanya lebih nyaman untuk beribadah dibanding siang yang panasnya bisa mencapai 46 derajat celsius. Selain Subuh, waktu lain yang banyak dipilih jemaah Indonesia adalah sebelum Ashar.
“16.30 WAS berangkat, pulang isya,” kata Zauhairi.

Saat ini kondisi Masjidil Haram semakin padat menyusul kedatangan jemaah haji dari berbagai negara. Pemerintah Saudi sudah mulai memberlakukan pengecekan pada setiap kendaraan yang masuk Makkah.
Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin, meminta jemaah tidak memaksakan diri setiap hari naik bus untuk menuju Masjidil Haram.

Sebab, mereka harus mempersiapkan fisik prima untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Perhatikan kesehatan diri sendiri dan tidak memaksakan untuk selalu salat di Masjidil Haram,” ucap Fauzin dalam konferensi pers virtual Kamis (23/6).

Source : www.kumparan.com