Aparat keamanan sipil Arab Saudi mengimbau masyarakat setempat untuk salat di masjid terdekat dan tidak memaksakan beribadah di Masjidil Haram, Makkah. Hal ini karena masjid terbesar di dunia itu sangat padat.
“Saudaraku senegara…saudaraku para mukimin (residen)…Masjidil Haram menyaksikan kepadatan jemaah salat dan umrah yang tinggi, salat Anda di masjid terdekat akan mengurangi kepadatan dan kerja samanya sangat dihargai,” begitu imbauan yang diunggah Saudi General Security, dikutip Selasa (18/4).
Masjidil Haram memang mengalami lonjakan jemaah begitu memasuki 10 hari bulan Ramadhan. Tak hanya warga domestik, warga dari luar negeri juga berlomba-lomba datang untuk mengharap keberkahan bertamu ke Baitullah di bulan suci.
Pada malam 25 Ramadhan (Sabtu, 15/4), jumlah jemaah yang memasuki masjid suci utama umat Islam ini mencapai 1,5 juta.
Setiap sudut Masjidil Haram penuh sesak. Lebih-lebih di area umrah, yaitu di mataf (area di sekeliling Ka’bah tempat Tawaf: mengitari Ka’bah 7 kali berlawanan arah jarum jam) dan di mas’a, area untuk melaksanakan Sai (berjalan/lari kecil dari bukit Safa ke Marwa 7 kali bolak-balik).
Jalanan yang mengakses ke Masjidil Haram juga tumpah ruah oleh jemaah. Karena kesulitan memasuki pelataran masjid, apalagi bagian dalam, alhasil jemaah melaksanakan salat di jalan-jalan tersebut.
Begini suasana Masjidil Haram pada hari ke-26 Ramadhan (Senin (17/4) siang:



Source : www.kumparan.com