BerandaDaerahJokowi Bicara Konflik Rempang: Komunikasi Kurang Baik, Minta Bahlil Selesaikan

Jokowi Bicara Konflik Rempang: Komunikasi Kurang Baik, Minta Bahlil Selesaikan

Presiden Jokowi buka suara soal konflik tanah di Pulau Rempang karena rencana pengembangan Rempang Eco City. Menurutnya hal itu terjadi disebabkan oleh komunikasi yang kurang baik.

“Karena di sana sebenarnya sudah ada kesepakatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunan tipe 45, tetapi ini tidak dikomunikasikan dengan baik. Akhirnya malah menjadi masalah,” kata Jokowi saat ditemui di Pasar Kranggot, Cilegon, Banten, dikutip dari Antara, Selasa (12/9).

Jokowi menugaskan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk memberikan penjelasan langsung kepada warga Rempang terkait pelaksanaan proyek investasi tersebut.

Kepala Negara meminta Bahlil untuk memberikan penjelasan kepada warga setempat. “Menurut saya nanti mungkin besok atau lusa Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu,” kata Jokowi.

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO
Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Foto: Teguh Prihatna/ANTARA FOTO

Sebelumnya pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam, yang berada di lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group pada Juli lalu di Chengdu, Tiongkok.

Menteri Bahlil sempat mengunjungi secara langsung kawasan tersebut pada Agustus 2023 lalu. Kunjungan itu merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi untuk segera melaksanakan pengembangan Kawasan Rempang.

“Kita hanya diberikan waktu dua bulan untuk segera melakukan implementasi investasinya. Ini bukan hal yang mudah. Tapi investasi adalah instrumen untuk dapat menggenjot lapangan pekerjaan dan perekonomian negara kita,” ungkap Bahlil saat itu.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengunjungi kawasan yang akan menjadi lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi di Kawasan Rempang, Batam, Minggu (13/8/2023). Foto: Dok. BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengunjungi kawasan yang akan menjadi lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi di Kawasan Rempang, Batam, Minggu (13/8/2023). Foto: Dok. BKPM

Dikutip dari laman BP Batam, Rempang Eco City merupakan salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023 yang pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus.

Proyek Rempang Eco City merupakan kawasan industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia. Proyek tersebut akan digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun pada 2080.

Namun, pembangunan proyek tersebut diprotes oleh warga Rempang. Konflik yang diwarnai kekerasan hingga mengakibatkan korban luka-luka bahkan trauma pada anak-anak setempat dipicu oleh penolakan warga terhadap proyek yang mengharuskan sekitar 7.500 warga setempat direlokasi. Selain itu, proyek tersebut juga mengancam eksistensi 16 kampung adat Melayu yang ada di Pulau Rempang sejak 1834.

Source : www.kumparan.com

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments